Jumat, 23 Mei 2008

Berhenti Berpolemik!

Akhir-akhir ini banyak sekali slogan-slogan yang bergaung entah itu di baliho-baliho jalan atau juga di media cetak dan elektronik menyambut 100 tahun kebangkitan nasional. Salah satu yang paling populer tentunya: Hidup Adalah Perbuatan punya Sutrisno Bachir. Terkesan tidak mau ketinggalan, Presiden SBY melontarkan slogan: Indonesia Bisa.

Yang punya SBY mengandung pesan untuk terus optimis, punya Sutrisno Bachir saya tidak bisa menangkap maksudnya apa. Tapi mungkin yang pernah lihat diskusi antara Amien Rais, B.J. Habibie dan Jusuf Kalla beberapa waktu lalu di MetroTV, akan mendapatkan satu slogan lagi dari mantan Presiden yang Teknokrat itu: BERHENTI BERPOLEMIK!

Buat saya, yang terakhir ini lebih "kena" daripada Hidup Adalah Perbuatan atau Indonesia Bisa.

Kemarin, sewaktu mengajar di SMU 3 Yogya saya sempet ngangkat tema ini ke anak-anak KIR responsnya: "Polemik tu apa mas?"

Hadew ...

Tapi belakangan, saya jadi berterimakasih sama anak yang tanya "Polemik itu apa". Karena dari pertanyaan itulah, slogan itu jadi bermakna.

Polemik adalah ketika kita lebih suka membuat masalah daripada menyelesaikan masalah

Polemik adalah ketika kita lebih suka menyoroti aib dan kekurangan orang lain daripada berkaca dan melakukan introspeksi

Polemik adalah ketika kita lebih suka orang lain menderita daripada memberikan pertolongan kepadanya

Polemik adalah ketika kita lebih suka berwacana daripada melakukan sesuatu yang benar-benar berguna bagi orang lain

Polemik adalah ketika kita lebih suka memikirkan kepentingan diri kita sendiri daripada kepentingan yang lebih besar, bangsa dan negara.

Jadi .. BERHENTI BERPOLEMIK! Dan mulailah melakukan sesuatu yang benar-benar bermanfaat bagi orang lain.

P.S.: seandainya himbauan untuk berhenti berpolemik ini ditempel di baliho-baliho jalan .. di media-media cetak dan elektronik .. .

Tidak ada komentar: